Wednesday, March 23, 2011

Dust Is My Bed


Embracing me
and is my cover
the sands are around me..
engulfing me..
from all directions
And the tomb recounts (the story of)
the darkness of my calamity..
and the light has destined that
My plessure is
in meeting (Allah)

Where is the kindness of kin?
they relinquished fidelity
where are the scores of friends?
they dispensed
with my brotherhood
where is the bliss of money?
i left it behind
and where is the glory of fame
and compliments?
that's my end

Dust is my bed.
The beloved bade farewell
to his love
and cried my elegy..
the tears flow dried out
after crying
the vast universe shrank
narrowing my space
the tomb to my corpse
became
both my land and my sky
that's my end : dust is my bed
fear overwhelms my
estrangement
and sadness is my
ailment..
hoping for steadfastness
which is - i - swear - my remedy
sincerely supplicating
to the Lord
you are my hope
Hoping - o - Allah - for
a paradise, in which my
bliss shall be attained...


Ayat2 diatas merupakan lirik sebuah lagu genre arab yang telah diterjemah dalam Bahasa Inggeris..

ia mengisahkan tentang kehidupan kita di muka bumi ini.. yang mungkin tanpa kita semua sedari, bahawasanya kita sebenarnya keseorangan. Keseorangan dalam perjalanan kita di muka bumi ini bagi mencari bekalan ke negeri Abadi kelak..

Mungkin terdapat sedikit perbezaan dari segi penggunaan bahasa Inggeris yang diterjemahkan diatas dengan yang terdapat dalam klip video lagu tersebut..
walaubagaimanapun makna yang ingin disampaikan adalah sama.


The sign in the Heaven and the Earth


Memetik ayat Harun Yahya berdasarkan surah al-Jathiyah (ayat 3&4):

For Men of Understanding. In the Heavens and the Earth there are certainly signs for the believers. And in your creation and all the creatures. He has scattered about there are signs for people with certainly.

Dalam erti kata lain, alam ini penuh misteri..ia merupakan rahsia sang pencipta. Kejadian Tuhan di langit dan di bumi itu dicipta untuk mereka yang mahu berfikir tentang kebesaran Penciptanya.


Ada mata kena pandai melihat, telinga kena pandai mendengar, hati kena pandai merasa. Dan dengan izin-Nya barulah pintu hati itu tebuka untuk bersyukur.


Lihatlah alam disekeliling, belajarlah dari alam..
belajar untuk mengagumi betapa agungnya ciptaan Yang Maha Kuasa..
belajar untuk merasa bersyukur kerana sehingga ke saat ini kita masih
mampu celik untuk melihat alam yang cukup indah ini..


( credit to Rooftop Rant by Hlovate)

Tuesday, March 1, 2011


Silapnya diri ku……
Mata ini bohong ,
Akal pula menyokong ,
Nafsu bertindak melolong,
Kerna aku tinggalkan kata hati….
Ya Allah aku senang punyai rasa cinta tapi,
Silapnya diriku…..
Ya Allah betapa hinanya diriku
Takala aku silap membuat perhitungan itu,..
Aku leka dengan mainan fana ,..
Akhirnya syaitan menjerat hati,
Mengalpakan diri,
Astagfirullah…..,
Syukur belum terlambat untukku bertaubat,
Belum berakhir waktu untukku bersujud kepada Mu..
Ya Allah aku tahu setiap gerak langkah ku adalah perantaraan dari Mu,..
Kemudian hari aku akan lebih dewasa dan mengingati Mu agar ku tidak terjatuh ke kancah duniawi semata – mata….

cinta terhadap Mu..


Mata hatiku mencelik ,

Takala untuk mencari sinaran cinta Mu ,

jiwa ini mengembangkan sayapnya

Takala untuk menggapai kasih sayang Mu,

Namun nafsu cinta mengheret ku dengan pandangan mata

Yang menusuk kalbu ,

Namun fitrah ini berkat “adakah ia cinta pertamaku atau

Godaan syaitan semata – mata”

Ya Rabb ku…..

Hamba mu yang kerdil ini sesat diantara persinggahan dan persimpanagn di jalan Mu….,

Gundah hati ini jika ku menduakan cinta terhadap Mu

Kerna cinta yang Engkau berikan hayalah satu…,

Untuk MU yang Esa , Ya zaljala liwal Ikram…!!