Friday, October 22, 2010

Dari Mata Sang Semut

Aku melempar pandang di luar sarang
menerobos ke dalam kehidupan orang
memang aneh yang bernama orang itu...
sukanya ambil tahu hal orang
boleh sembang sakan tanpa kerja
dari pagi ke dinihari
yang disembangkan juga adalah hal orang
minumnya hanya secangkir kopi
sembangnya kalahkan menteri
hal orang semua dia mengerti
tanpa gerak dari kerusi kedai kopi
sekali pandang bagaikan profesor
ini barangkali yang digelar 'Profesor serba Tahu'
bukankah baik menjadi semut?
usahanya gigih, keras bekerja
tak pandai umpat keji
tapi terjaga ukhuwah sendiri..
kalaulah orang ini mengerti bahasa kami
pasti hal semut juga jadi topik pagi ke pagi..!

Saturday, October 9, 2010

i've leave him because the sake of Allah...

Dengan nama Allah
Sebaik-baik Pemberi Ganjaran

...

Namamukah yang tertulis di luh mahfuz sana?
Engkaukah yang bakal menemaniku jalan menuju syurga?
Dirimukah yang akan melengkapkan separuh dari agamaku?
Aduhai pria.
Adakah kau yang tercipta untukku?
Jawab pertanyaanku ini.
Jawab!

Kau takkan pernah dapat memberi jawapan
Kerna jawapannya bukan di tanganmu
Tetapi di tanganNya.
Di tangan Tuhan kita; Allah
Tuhanku dan Tuhanmu

Gelisahku memikirkan dirimu
Dan ketakutanku memikirkan Tuhanku
Aduhai pria
Maafkan aku.
Ketakutanku pada Tuhanku melebihi kegelisahanku memikirkanmu

Jemput diriku pabila waktunya tiba
Sebelum sampai saat itu, biarkan aku sendiri bersama Si Dia
Akan kucipta cinta bersama Dia
Sebelum kucipta cinta antara kita

Jadilah dirimu kumbang yang hebat
Dan doakan aku agar menjadi bunga yang mekar

"i've leave him for the sake of Allah"

Dan sesungguhnya hari kemudian
itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan).
Dan kelak Tuhanmu
pasti memberikan karunia-Nya kepadamu ,
lalu (hati) kamu menjadi puas.
[Ad dhuha: 4 & 5]

Untuk itu
Aku tinggalkan dirimu padaNya

Sesungguhnya
aku bertawakkal
kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.
Tidak ada suatu binatang melata
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.
Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.
(Allah Maha Adil)
[Hud: 56]




usah bersedih atas perpisahan sementara ini
jika benar dia tercipta untukmu
tiada apa yang dapat menghalangnya
sebelum saat itu tiba
berdoalah pada Allah moga diberi kekuatan
mohonlah padanya dengan penuh mengharap


Yakinlah pada janji Allah!

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)
[An Nur: 26]

Beruntunglah kamu !
tatkala Allah memilihmu untuk menyedari hakikat perhubungan antara lelaki dan wanita
Jangan pernah sia-siakan kasih sayang Allah ini

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya
[ As Syams: 8-10]

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih;
dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu
[Fussilat:30]

Dan tika kamu merasa lemah
Mohonlah kekuatan dariNya
Allah itu dekat
yakin pasti

Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan,
maka mohonlah perlindungan kepada Allah.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
[Fussilat:36]


Hati tenang berpaksi Ilahi


Jiwa gersang terasa kekosongan,
Minta diisi zikir laungan;
Hati gundah tiada kehaluan;
Petunjuk Rabbi sekadar bayangan.

Hari-hari berlalu penuh derita,
Perit jerih jelas terasa;
Dimana perlu kututur bicara;
Bagi diri penuh sengketa.

"Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qulubana 'ala diinik!!!"

Alhamdulillah,
Gegak gempita bersulam cahaya;
Kalam Ilahi penguat jiwa;
Langkah diorak penuh bertenaga;
Ke medan jihad kutempuh jua.

Ketekalan Al-Fateh penunggak kekuatan,
Jiwa ar-rijal penuh keberanian;
Tahajjud pada Ilahi peneguh keimanan;
Pemangkin kekuatan puncak kejayaan.

Kalam Allah terpahat di dada,
Sunnah junjungan sedia terlaksana.;
Jiwa tenang indah terasa;
Hidup berpaksikan Allah semata.

Salam Rindu,
Salam Perjuangan.



Tuesday, October 5, 2010

Barisan di Akhirat....


Suatu ketika, Muaz bin Jabal r.a. menghadap Rasulullah S.A.W. dan bertanya kepada baginda:

“Wahai Rasulullah S.A.W., tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah S.W.T”

Erti firmanNya;

“Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris
(Surah al-Naba’)

Mendengar pertanyaan ini, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab;

“Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepadaku perkara yanag amat besar bahawa umatku masing-masing dengan pembawaan diri mereka sendiri.”

Maka Rasulullah menyatakan setiap barisan yang sebanyak 12 barisan.

BARISAN PERTAMA

Diiringi dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih;

“Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya. Maka demikian balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KEDUA

Diiringi dari kubur dalam berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih;

“Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KETIGA

Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking.

“Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KEEMPAT


Diiringi dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka.

“Mereka adalah orang yag berdusta di dalam jual beli. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KELIMA

Diiringi dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu,Allah S.W.T. menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar.

“Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka kerana takut diketahui manusia,tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah S.W.T. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KEENAM

Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.

“Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KETUJUH

Diiringi dari kubur tanpa mempunyai lidah dari mulut mereka mengalir nanah dan darah.

“Mereka itu adalah orang yang enggan member kesaksian di atas kebenaran. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KELAPAN

Diiringi dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas.

“Mereka adalah orang yang berbuat zina. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka.”

BARISAN KESEMBILAN

Diiringi dari kubur dengan wajah hitam gelap dan bermata biru sementara di dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh.

"Mereka adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara yang tidak sepatutnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka."

BARISAN KESEPULUH

Diiringi dari kubur dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta.

"Mereka adalah orang yang derhaka kepada ibu bapa. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka."

BARISAN KESEBELAS

Diiringi dari kubur dalam keadaan buta mata kepala,gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terlanjur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran.

"Mereka adalah orang yang meminum arak. Maka inilah balsannya dan tempat kembali mereka adalah neraka."



BARISAN KEDUA BELAS

Mereka diiringi dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka datang suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan;

"Mereka adalah orang yang banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan derhaka, memelihara solat, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat. Maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih.”